Kembangkan Wisata Kuliner, STP Trisakti Gelar Sarasehan Pengembangan Pangan Lokal Berbasis Sagu
Sagu adalah tanaman asli Indonesia yang tumbuh dari Sabang sampai
Merauke dengan potensi yang sangat besar, namun hingga saat ini
pengolahan sagu maupun produk makanan olahannya masih sangat terbatas
dan belum dikelola dengan baik, untuk itu Sekolah Tinggi Pariwisata
Trisakti (STP Trisakti) menggelar Sarasehan, guna mengajak seluruh
pemerintah daerah untuk bersama-sama mengembangkan pangan berbahan dasar
Sagu, acara tersebut juga dihadiri 6 Kepala Daerah Kabupaten maupun
Dinas terkait, yang memiliki potensi Sagu yaitu, Meranti, Sangier,
Halmahera Tengah, Pasang Kayu dan Halmahera Tengah, bahkan juga Dinas
Ketahanan Pangan, Dinas Perkebunan serta Dinas Pariwisata.
Menurut Dr Sapta Rini Wulan, Kepala Departemen S1 dan S2 STP Trisakti
yang juga moderator Sarasehan menjelaska, bahwa pihaknya sengaja
mengangkat bahan dasar Sagu, karena potensi Sagu khususnya di daerah
Indonesia bagian timur yaitu di Papua Maluku dan Sulawesi, pengembangan
potensi lokal Sagu tersebut belum maksimal, dimana potensinya mencapai 6
juta hektar dengan produktivitas antara 150 hingga 300kg per-pohon,
bahkan Pohon Sagu yang tumbuh di hutan liar mampu menghasilkan 800Kg
pati kering perpohon, ini suatu anugerah Tuhan bagi masyarakat Indonesia
yang luar biasa.
Pohon Sagu juga merupakan tanaman yang tahan terhadap hama, tidak
terpengaruh oleh kemarau maupun banjir, tanaman ini juga tidak perlu
dirawah secara khusus seperti di pupuk, namun dapat tumbut alami tahan
terhadap cuaca, namun demikian hingga saat ini belum dimanfaatkan secara
maksimal, mesti penghasil terbesar di Papua dan Sulawesi namun
produktivitas yang besar justru di Kabupaten Meranti, Provinsi Riau,
inilah dengan Sarasehan ini diharapkan daerah-daerah yang memiliki
potensi tanaman Sagu dapat mengembangkan potensi tersebut, saya yakin
semua daerah telah mengembangkannya baik areal tanaman Sagu, maupun
pengolahan tepung sagu dan kulinernya, apalagi Kabupaten Meranti telah
memperoleh penghargaan Rekor MURI yang telah mengembangkan hingga 600
jenis makanan, inilah kita ingin berbagi untuk pengembangan sagu, kita
ingin sharing dan STP Trisakti akan mendorong pemanfaatan Tepung Sagu
dalam olahan produk kuliner nasional maupun internasional, papar Sapta
Rini.
Pengurus Harian STP Trisakti, Drs I Gusti Putu Laksaguna, CH, MSi dalam
sambutannya mengaku menyambut baik kegiatan Sarasehan ini, karena acara
sangat penting, bagaimana mengenalkan pangan lokal yang terbuat dari
sagu ini nantinya bisa di sajikan dilingkungan hotel-hotel di Indonesia,
dan melalui kajian-kajian akademis yang baik di STP Trisakti, nantinya
menu-menu dari bahan dasar Sagu bisa diterima di Kancah internasional,
saya yakin hal ini bisa terlaksana, karena orang-orangnya adalah mereka
yang ahli dibidangnya, dan inilah tantangan terbesar bagi rakan-rekan di
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti untuk mengembangkannya, bukan saja
menarik tetapi sajian menu bisa diterima secara nasional maupun
internasional, tegasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Ketua STP Trisakti, Fetty Asmaniati,
SE,MM bahwa Sarasehan Pengembangan Pangan Lokal Berbasis Sagu ini
sengaja kita angkat sehari menjelang Seminar Internasional, karena kita
ingin mengangkat produk makanan lokal berbahan dasar Sagu, dahulu
makanan berbahan dasar Sagu hanya beberapa saja, namun dengan tantangan
untuk mengembangkan makanan berbahan dasar Sagu kini telah bisa kita
kembangkan inovasinya, dengan membuat produk-produk berbahan sagu,
makanan lokal ini kedepan diharapkan bisa mendunia serta mengangkat
bangsa ini demi NKRI, ungkapnya.(Nrl)
0 komentar:
Posting Komentar