Jakarta, 10 Ja nuari 2018 (Humas Bakamla RI)--- Bakamla RI didukung
Telkom mengembangkan sistem karya anak bangsa untuk melakukan pemantauan
dan monitoring Keamanan dan Keselamatan Laut (Kamkesla) seluruh NKRI
yang disajikan melalui Bakamla Integrated Information System (BIIS). Hal
itu dikatakan Kepala Kantor Pengelolaan Informasi Marabahaya Laut
(KPIML) Kolonel Laut (P) Berkat Widjanarko, S.E. dalam kegiatan
Pelatihan dan FGD di Hotel All Season, Jakarta Pusat, beberapa waktu
lalu.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini merupakan bagian dari
pembangunan sistem integrator BIIS yang memiliki fungsi sebagai Command
Control Communication, monitoring Kamkesla, dan Sharing Information
dalam rangka mewujudkan Sistem Peringatan Dini (SPD) diwilayah laut
Indonesia dari berbagai sumber informasi.
Dalam melaksanakan tugas pemantauan tersebut, saat ini Bakamla RI
memiliki stasiun pemantauan di daerah-daerah yang tersebar diseluruh
wilayah Indonesia di Zona Kamla Barat, Zona Kamla Tengah dan Zona Kamla
Timur, antara lain 14 Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut
(SPKKL), 3 Pangkalan Zona Kamla, dan 2 Stasiun Bumi.
Oleh karena itu kegiatan menghadirkan peserta perwakilan personel di
daerah. Hal ini dimaksudkan agar personel terkait memiliki kemampuan
yang memadai untuk mengoperasionalkan sistem integrator BIIS tersebut,
disamping juga sebagai aparat yang bertugas di lapangan/daerah dapat
memberikan masukan untuk mengoptimalisasi sistem yang sedang dibangun
ini.
Melalui sistem ini Bakamla RI menyediakan wadah bagi Bakamla RI dan
mitra maritim terkait untuk terlaksananya pertukaran informasi sekaligus
integrasi sarana SPD di seluruh perairan Indonesia secara terpadu,
bertahap dan berkesinambungan. Dengan wadah ini pula permasalahan di
laut yang meliputi aspek keamanan, keselamatan dan penegakan hukum dapat
diidentifikasi lebih awal sehingga dapat diaksi lebih cepat.
Menurut Sandy Arkossand, lulusan Geodesi ITB yang merupakan salah satu
pemateri dalam acara tersebut, Sistem yang dibangun dan dikembangkan
oleh anak bangsa dan dikhususkan untuk mendukung tugas Bakamla RI ini
sama sekali tidak ada unsur dari asing. Sistem ini dibangun untuk
melakukan integrasi kaskemla, yaitu monitoring keamanan keselamatan
laut, yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan monitoring perairan dan
tracking kapal. Ada history dalam rentang waktu tertentu yang dapat
dianalisis dengan menggunakan 9 parameter anomali yang dikelola sistem
BIIS. Hal ini memungkinkan untuk dilakukannya identifikasi terhadap
kapal-kapal yang melakukan pelanggaran.
Kegiatan ini diikuti oleh antara lain Kabag Humas dan Protokol Kolonel
Laut (KH) Drs. Toni Syaiful, Kabag Kepegawaian Kolonel (Mar) Budi
Santoso, M.A.P., Kabid Operasi Zona Kamla Barat, Kolonel Laut (P) Eko
Wahjono, Kabid Hukum dan Informasi Zona Kamla Tengah Yospendi, S.T.,
S.H., S.Sos., M.Si., dan Kasubbid Patroli Zona Kamla Timur David
Ferdinandus, serta diikuti pula oleh personel Bakamla RI di daerah yaitu
Sambas, Manembo nembo, Tarakan, Karang Asem, Kupang, Tual, Ambon,
Jayapura, Natuna, Aceh, TBK, Kema, Merauke, dan Serei.
Autentikasi :
Kasubbag Humas Bakamla RI, Mayor Marinir Mardiono
0 komentar:
Posting Komentar