Pengabdian Masyarakat di Hari Pahlawan, Universitas Prof. Dr
Moestopo (Beragama)
Sebagai lembaga pendidikan yang didirikan oleh seorang Pejuang
Kemerdekaan yang telah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional, Universitas Prof.
Dr. Moestopo (Beragama) dalam memperingati Hari Pahlawan melakukan serangkaian
kegiatan Pengabdian Masyarakat sebagaimana yang tertuang pada Tridarma
Perguruan Tinggi.
Dalam sambutannya pada acara Press Gatering yang digelar di
Kampus Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Warek III, Bambang Winarso
menjelaskan, bahwa kegiatan yang digelar merupakan upaya meneruskan perjuangan
Prof Moestopo, kalau dahulu berjuang secara fisik, namun saat ini kita berjuang
melawan kebodohan dan kemiskinan, dalam mengisi pembangunan sebagaimana
cita-cita perjuangan kemerdekaan.
Sosok Prof. Dr Moestopo adalah seorang dokter gigi
Indonesia, pejuang kemerdekaan, dan pendidik. Dia memperoleh Gelar Pahlawan
Nasional yang diberikan negara. dan pada tahun 1961 Prof. Dr Moestopo
mendirikan Universitas Prof. Dr Moestopo (Beragama), dan saat ini Civitas
Akademika Universitas Prof. Dr Moestopo (Beragama) meneruskan perjuangan beliau
dalam mencerdaskan bangsa, dan di hari Pahlawan ini kita memberikan pelayanan
pengobatan gigi gratis di beberapa daerah, serta memberikan
penyuluhan-penyuluhan hukum, dan ilmu komunikasi politik ke masyarakat,
ungkapnya.
Disela acara tersebut, Dosen Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) Dwi Ajeng Widarini juga menegaskan,
bahwa Universitas Prof. DR Moestopo (Beragama) kini terus membangun jaringan
Literasi Digital bersama beberapa Perguruan Tinggi maupun lembaga pemerintah
serta dunia usaha untuk bersama-sama memerangi informasi/berita hoax ,
terorisme, hingga cyber bullying di era digital saat ini.
Diakuinya berbagai upaya terus dilakukan jajaran Dosen
maupun Mahasiswa serta Alumni Universitas Prof. DR Moestopo (Beragama), dalam
melakukan sosialisasi dan edukasi literasi digital ke tengah masyarakat, baik
ke sekolah-sekolah, Majelis Taklim, Kelompok Ibu-ibu PKK, Workshop, Seminar, bahkan
memberikan Konsultasi gratis bagi yang menginginkan, ini semua adalah bagian
pengabdian masyarakat sebagai salah satu tiang Tridarma Perguruan Tinggi,
paparnya.
Dwi Ajeng Widarini juga menegaskan, bahwa Penyebar maupun yang
mengkonsumsi Hoax saat ini mulai dari anak-anak hingga orang yang berpendidikan
tinggi, hal ini sungguh sangat mengkawatirkan karena banyak yang percaya begitu
saja informasi hoax meski latar pendidikannya Sarjana bahkan Magister, kita
akan terus memcerdaskan masyarakat, agar mereka bisa memilah apakah itu berita
benar atau sebagai informasi Hoax atau mungkin Bullying, bagaimana menumbuhkan
pemahaman masyarakat akan literasi digital, kita lakukan bertahap mulai dari
keluarga, karena ibu-ibu sebagai pengambil keputusan di keluarga juga harus
dibekali dengan pemahaman literasi digital, paparnya.
Di kalangan anak-anak dalam menerima informasi saat ini
masih menerima begitu saja, tanpa ada seleksi kebenarannya, apalagi saat mereka
bermain Games Online, tidak bisa membedakan mana yang baik dan yang tidak baik,
namun untuk Remaja dan Dewasa sudah kita masukkan resiko dan ancaman hukuman, untuk
itu dalam penyampaian kita berikan sesuai tingkatan.
Dalam menyampaikan literasi digital, harus jadi tanggungjawab
bersama, untuk itu Universitas Prof. Dr Moestopo (Beragama) juga merangkul
berbagai pihak, disamping lembaga pendidikan lain, juga Institusi Pemerintah
seperti Kominfo, Perpustakaan Nasional, Media Cetak, TV dan Online serta
instansi maupun lembaga lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar